Puisi Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1437 H | Puisi Isra Mi'raj Terbaru 2016
Puisi Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1437 H - Isra Mi'raj (bahasa Arab: الإسراء والمعراج, al-’Isrā’ wal-Mi‘rāj) adalah bagian kedua dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah dia mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.Beberapa penggambaran tentang kejadian ini dapat dilihat di surah ke-17 di Al-Quran, yaitu Surah Al-Isra.
Puisi Isra Wal Mi'raj Nabi Muhammad SAW
Masjidil Haram, awal perjalananmu nan suci
Bersama malaikat Jibril yang turut menyertai
Menunaikan perintah Rabbul ‘Izzati
Isra wal mi’raj dimalam hari
Perjalananmu adalah mu’jizat
Kekuasaan Allah amatlah hebat
Dengan waktu yang teramat singkat
Kau tembus langit yang dijaga para malaikat
Engkau melihat surga dan neraka
Bertemu para malaikat dan juga anbiya
T’rus menuju sidrotul Muntaha
Bertemu Allah Yang Maha Kuasa
Setelah bertemu Allah Pemberi rahmat
Engkau mendapat perintah Sholat
Sehari semalam 17 raka’at
Kewajiban bagi seluruh umat
"Sembahyang"
Atas nama Islam yang sempurna
Jangan Kau golongkan diri yang hina
Kepada golongan orang yang celaka
Sebab meninggalkan sajadah cinta
Atas nama Islam yang sempurna
Jangan Kau golongkan diri yang hina
Kepada golongan yang membisu di ujung petang
Dzuhur ashar lewat karena kesibukan yang membayang
Hamparan nikmat lupa tuk disyukuri
Nasihat Ibu tak lagi terpatri
Atas nama Islam yang sempurna
Dalam sujud 17 rakaat cinta
Untuk Dzat Yang Maha Agung
Kumulakan..
Allahu Akbar..
Tuhan.. Ini rupa ini raga
Berdiri tegak
Entah khusyu' atau tidak
Sejenak menggelayut rindu di rumahMu
Sebelum akhirnya terbujur kaku
Hanya tinggal menunggu waktu
Jangan Kau golongkan diri yang hina
Kepada golongan orang yang celaka
Sebab meninggalkan sajadah cinta
Atas nama Islam yang sempurna
Jangan Kau golongkan diri yang hina
Kepada golongan yang membisu di ujung petang
Dzuhur ashar lewat karena kesibukan yang membayang
Hamparan nikmat lupa tuk disyukuri
Nasihat Ibu tak lagi terpatri
Atas nama Islam yang sempurna
Dalam sujud 17 rakaat cinta
Untuk Dzat Yang Maha Agung
Kumulakan..
Allahu Akbar..
Tuhan.. Ini rupa ini raga
Berdiri tegak
Entah khusyu' atau tidak
Sejenak menggelayut rindu di rumahMu
Sebelum akhirnya terbujur kaku
Hanya tinggal menunggu waktu
"Dosa Seribu Tahun Si Raga Kemaren Sore"
Denting waktu berlelah tak meribut asa-asaku
Jemari mungil syetan senja membuat lelap semakin dalam
Sembah sujud mengapung maya gagal sudah
Magrib berjalan di depan ruang-ruang
Aku terlewati...
Dilema kuciptakan sendiri
Mendekap bara-bara membunuh
Saat adzan bukan lagi panggilan
Sajadah terbiar lusuh
Mega-mega membuat kulupa
Sendiriku dayu bernyanyi lagu gila
Terbuai hayat kebodohan sia-sia
Kala merasa cinta adalah segalanya
Namun lupa cinta kepada-Nya
Terendap ego dalam hebatnya
Dan bangga menjadi pendosa...
Dalam segala kegaduhan fana ini
Bergelut gelap mata terpejam namun qalbu berontak indah
Sulaman terakhir terajut sudah
Ampuni aku ya Allah...
Bergetar lidah menyusun bait kembali menyembah-Mu
Rintihan tak menghenti hingga pelipis timur tak bercahaya lagi
Digerogoti dosa ditiap buih-buih waktu perjalanan..
Aku memulai pagi dengan salah...
Si fulan ini telah jauh tak memanggil-Mu ya Allah...
Bahkan berat tuk berucap aku... hamba-Mu..
Engkau Yang Kuasa Maha Pengampun...
Sertakan aaku dalam barisan penerima hidayah-Mu
Sujud-sujud yang ku lupakan...
Ikutkan aku dalam sendu romantisnya asma-Mu ya Allah..
Kelakar yang mengiris disepertiga pagi ini.
Adalah jejak peraduanku ya Rabbi...
Dengan segala kerendahan hatiku ya Khalik...
Aku ingin mencium syurga itu
Dekap aku dalam tobat ini ya Allah..
Jiwa yang tersimpuh layu ini kembali ingin dipikat ayat-ayat Mu..
""Mohon Ampun"
Diri ini berlumuran dosa
Jiwa yang terbalut hangatnya khilaf
Bibir dibasahi tetesan dusta
Darah mengalirkan keping-keping amarah
Jantung ini memompa rasa kesombongan
Hati ini telah teracuni kemaksiatan,
Setiap sel dalam tubuh ini bagaikan dosa yang mendarah daging
Ya Allah, hamba Mu yang hina ini
Yang tak layak sebagai ciptaan paling sempurna
Datang mengetuk pintu taubat Mu
Dengan meronta penuh penyesalan
Izinkan hamba masuk ke dalam istana taubatMu
Ya Allah, beri hamba kesempatan
Membasahi bibir dengan kalimat dzikir
Membasuh jiwa dengan tilawah ayat suci
Menghirup segarnya hidayah kehidupan
Menjalin indahnya tali silaturahmi
Menikmati kekhusyukan sholat malam yang penuh ampunan
Menggali iman dalam setiap hembusan
Karena sungguh
Hamba tersesat dalam labirin duniawi
Terjatuh ke dalam lubang kekafiran
Dan tenggelam lautan hasrat syaitan
Hamba mengharap ampunanMu
ya Allah
Faghfirli, faghfirli, faghfirli
Ya Robb
Iman dalam Mi’raj
Sebuah puisi hati….
Tentang aroma keimanan
Sebuah puisi malam…
Yang mengajari kepercayaan
Terhadap seseorang…
Laki-laki suri tauladan
Yang senyumnya indah merekah bak sinar mentari
Yang akhlaknya mulia melebihi intan permata
Sebuah puisi keyakinan…
Tentang arti sebuah perjalanan.
Yang Sang pemilik hujan anugerahkan padanya, pada pria shaleh itu..
Pada Rasulullah…
Mi’raj ajari manusia untuk bersujud pada sang Rabbi…
Allah Swt…
Mi’raj ajari kaum muslim mencintai Tuhan-Nya
Merindukan kasih pertemuan dengan pencipta-Nya
Allah Swt…
Dan, ini sebuah puisi keimanan…
Yang hanya bisa dicerna dengan bisikan hati bersih…
Bukan dengki atau munafik
Sebuah perjalanan ke Sidratul Muntaha yang penuh berkah
Memberikan ketajaman jiwa…
Ya, pada hati ini…
Pada jiwa ini…
Tentang sebuah keimanan, yang harus tumbuh mengakar di sukma ini…
Hingga kelak bertemu dengan sang Illahi.
Tentang aroma keimanan
Sebuah puisi malam…
Yang mengajari kepercayaan
Terhadap seseorang…
Laki-laki suri tauladan
Yang senyumnya indah merekah bak sinar mentari
Yang akhlaknya mulia melebihi intan permata
Sebuah puisi keyakinan…
Tentang arti sebuah perjalanan.
Yang Sang pemilik hujan anugerahkan padanya, pada pria shaleh itu..
Pada Rasulullah…
Mi’raj ajari manusia untuk bersujud pada sang Rabbi…
Allah Swt…
Mi’raj ajari kaum muslim mencintai Tuhan-Nya
Merindukan kasih pertemuan dengan pencipta-Nya
Allah Swt…
Dan, ini sebuah puisi keimanan…
Yang hanya bisa dicerna dengan bisikan hati bersih…
Bukan dengki atau munafik
Sebuah perjalanan ke Sidratul Muntaha yang penuh berkah
Memberikan ketajaman jiwa…
Ya, pada hati ini…
Pada jiwa ini…
Tentang sebuah keimanan, yang harus tumbuh mengakar di sukma ini…
Hingga kelak bertemu dengan sang Illahi.
Isra Wal Mi'raj Nabi Muhammad SAW
Masjidil Haram, awal perjalananmu nan suci
Bersama malaikat Jibril yang turut menyertai
Menunaikan perintah Rabbul ‘Izzati
Isra wal mi’raj dimalam hari
Perjalananmu adalah mu’jizat
Kekuasaan Allah amatlah hebat
Dengan waktu yang teramat singkat
Kau tembus langit yang dijaga para malaikat
Engkau melihat surga dan neraka
Bertemu para malaikat dan juga anbiya
T’rus menuju sidrotul Muntaha
Bertemu Allah Yang Maha Kuasa
Setelah bertemu Allah Pemberi rahmat
Engkau mendapat perintah Sholat
Sehari semalam 17 raka’at
Kewajiban bagi seluruh umat
Nabi Muhammad Tauladan Seluruh Umat
Karya: Identitas
Ya Rasulullah ya Habibullah
Engkaulah Cahaya itu
Cahaya penerang dari kegelapan
Penunjuk jalan dari kesesatan
Pembawa risalah dalam kebenaran
Ya Nabiyullah muhamadarrasulullah
Akhlakmu begitu mulia
Membawa berkah seluruh dunia
Pengorbananmu tiada tara
Tauladan umat sepanjang masa
Ya Muhammad ya rasulullah
Engkaulah tauladanku
Engkaulah panutanku
Setiap langkah dalam hidupku
Kan kulakukan sesuai petunjukmu
Ya Allah ya Tuhanku
Tiada kata yang terucap
Selain pujian kepadaMu
Engkau telah Mengutus Nabiku
Sebagai penerang jalan kebenaran
Ya Allah ya Tuhanku
Pertemukanlah aku dengan kekasihMu
Nabi Muhammad Tauladan Umat
Harapan ini mendapat Syafaat
Agar selamat dunia akhirat
Amin ya rabbal alamin.
ISRA MI'RAJ
Engkau,ya rasulku.....
berjalan mengarungi separuh malam
menjelajahi alam semesta raya
oleh kuasanya Sang Kuasa
Dari Mekkah hingga Palestina
kemudian naik,ke Sidratil Muntaha
bertemu Kekasih Sejati
dan bingkisan perintah nan suci
Oleh karenanya....
Engkau adalah manusia terutama
paling harum dan mulia
di antara semua ciptaanNya
Ya Allah.....
kuatkanlah hati hamba
tuk melukis namaMU
dikelakuan jiwa dan raga
Perjalanan Suci
by : Layla Desvitha
Pada dinginnya malam
kau menggigil dari peristiwa yang tak beringin.
Saat kau sembunyikan air mata
dari duka yang terus bertahta.
Saat para penopang
meninggalkanmu dalam kesendirian
Aam huzn
Aam huzn.
Pada itu
DIA menghiburmu
aroma dingin tertebar
semua mahluk
terlena dalam kantuk.
Saat sang utusan datang padamu
dengan tunggangan yang lebih canggih dari pesawat apapun di dunia ini.
buraq
buraq
membelah malam
dengan kilatan yang tajam
menembus jagat raya
membelah bumi,melintasi negeri – negeri dengan aneka warna.
Tak ada imaji
yang sanggup membayangi
indahnya perjalanan suci.
Al-Aqsha
Al-Aqsha
kau pun tiba ditempat kunci
saksi bisu kehidupan para nabi.
Mi’raj
Mi’raj.
Kau pun melejit
membelah langit demi langit
ke shidratul muntaha
di Arsy
tempat sumber cahaya bertahta.
Satu malam
perjalanan suci kau lampaui
mati segala akal memikirkan
hanya dengan iman, dapat dileraikan.
Lima waktu
oleh – oleh darimu
untuk umatmu
sampai zaman tak beredar lagi.
Shalawat dan salam untukmu
duhai kekasih ILAHI
berjalan mengarungi separuh malam
menjelajahi alam semesta raya
oleh kuasanya Sang Kuasa
Dari Mekkah hingga Palestina
kemudian naik,ke Sidratil Muntaha
bertemu Kekasih Sejati
dan bingkisan perintah nan suci
Oleh karenanya....
Engkau adalah manusia terutama
paling harum dan mulia
di antara semua ciptaanNya
Ya Allah.....
kuatkanlah hati hamba
tuk melukis namaMU
dikelakuan jiwa dan raga
Perjalanan Suci
by : Layla Desvitha
Pada dinginnya malam
kau menggigil dari peristiwa yang tak beringin.
Saat kau sembunyikan air mata
dari duka yang terus bertahta.
Saat para penopang
meninggalkanmu dalam kesendirian
Aam huzn
Aam huzn.
Pada itu
DIA menghiburmu
aroma dingin tertebar
semua mahluk
terlena dalam kantuk.
Saat sang utusan datang padamu
dengan tunggangan yang lebih canggih dari pesawat apapun di dunia ini.
buraq
buraq
membelah malam
dengan kilatan yang tajam
menembus jagat raya
membelah bumi,melintasi negeri – negeri dengan aneka warna.
Tak ada imaji
yang sanggup membayangi
indahnya perjalanan suci.
Al-Aqsha
Al-Aqsha
kau pun tiba ditempat kunci
saksi bisu kehidupan para nabi.
Mi’raj
Mi’raj.
Kau pun melejit
membelah langit demi langit
ke shidratul muntaha
di Arsy
tempat sumber cahaya bertahta.
Satu malam
perjalanan suci kau lampaui
mati segala akal memikirkan
hanya dengan iman, dapat dileraikan.
Lima waktu
oleh – oleh darimu
untuk umatmu
sampai zaman tak beredar lagi.
Shalawat dan salam untukmu
duhai kekasih ILAHI
Do'a Ku di Malam Isra Mi'raj
Maha kehidupan, kalau sungguh bagi-Mu aku dilahirkan
Bukakanlah hati, telanjangkan dada Dunia
Agar senantiasa daripadanya aku menyusu
Menghisap tenaga dari sumber-sumber yang murni.
Kupaslah Matahari dari kelopak wasangnya
Biar tak lagi berkedip dalam menatap dunia
Nyalang bagi harimau serta silau bagi gelita
Terbuka bagi asap dan bunga api waktu.
Ya Allah…..
Karena cinta Engkau meletakkan 2 malaikat di pundakku.
Dan Engkau pun berkata, “Inilah pengasuh-pengasuhmu yang sayap-sayapnya
bisa membawamu terbang ke langit sekaligus berpijak di bumi”
Ya Allah….
Pada Muhammad Kau anugrahkan kemuliaan…….
Pada Sulaiman kau limpahkan keberadaan………….
Kau tunjukkan keindahan-Mu melalui Yusuf dan cinta kasih-Mu melalui Isa……..
Di hati kekasih sejati pun Kau tanamkan kema’rifan.
Kau jadikan bintang-bintang selalu bertasbih pada-Mu…………
Kau ciptakan pepohonan tuk berzikir pada-Mu……
Dan Engkau membuat binatang-binatang bersalawat pada-Mu.
Ya Allah……
Dalam sujudku, Ku usung berbagai harapan yang kan menenangkan batin ini.
Ya Allah….. Ya Tuhanku…….
Segala rasa dan asa ku pertautkan kepada-Mu.
Ya Allah………
Kini malam-Mu telah tiba, bulan dimana Rasul-MU yang agung kau bawa
Berwisata dalam kemulyaan “ISRA MI’RAJ” ………
Dan di atas sajadah Bumi ini, di bawah mihrab langit-MU
Dengan segenap ketulusan kuserahkan kegelisahan, pemberontakan, dan rinduku pada-Mu
serta pada Rasul-Mu yang agung
Ya Allah…..Ya Tuhanku………
Walau pun suara azan dibungkam Rumah-rumah-Mu digusur…..
Aku adalah hamba-Mu…. Yang takkan berhenti menyembah-Mu.
:Inna Shalaati wa nusuki wa mahyaaya wa mamaati lillahi rabbil ‘alamin……..
Aku ini adalah hamba-Mu yang takkan pernah lupa menyembah-Mu
: Sesungguhnya shalatku dan ibadahku hidupku dan matiku hanyalah bagi Allah Tuhan sekalian alam.
Ya Allah……Ya Tuhanku……..
Kapan lagi aku masuk ke arus sungai darah-Mu Jika tidak saat ini juga?????
Laut-Mu terlalu dalam untuk ku salami, tapi kelewat mengundang jika hanya ku pandang……..
Ya Allah……….Ya Tuhanku………
Aku terlalu lelah berperang melawan nafsu dan kesia-siaan…….
Yang memburuku dan mengintai dari rongga jiwaku.
Izinkan saat ini juga, aku masuk ke pori-pori tubuh-Mu, sembunyi dalam urat nadi-Mu
Agar terhindar dari segala tembakan dan tarlepas dari segala jebakan.
Izinkan pula ku minum darah-Mu tuk menjadi darahku yang kan mewarnai detak jantungku
Maha kehidupan, kalau sungguh bagi-Mu aku dilahirkan
Bukakanlah hati, telanjangkan dada Dunia
Agar senantiasa daripadanya aku menyusu
Menghisap tenaga dari sumber-sumber yang murni.
Kupaslah Matahari dari kelopak wasangnya
Biar tak lagi berkedip dalam menatap dunia
Nyalang bagi harimau serta silau bagi gelita
Terbuka bagi asap dan bunga api waktu.
Ya Allah…..
Karena cinta Engkau meletakkan 2 malaikat di pundakku.
Dan Engkau pun berkata, “Inilah pengasuh-pengasuhmu yang sayap-sayapnya
bisa membawamu terbang ke langit sekaligus berpijak di bumi”
Ya Allah….
Pada Muhammad Kau anugrahkan kemuliaan…….
Pada Sulaiman kau limpahkan keberadaan………….
Kau tunjukkan keindahan-Mu melalui Yusuf dan cinta kasih-Mu melalui Isa……..
Di hati kekasih sejati pun Kau tanamkan kema’rifan.
Kau jadikan bintang-bintang selalu bertasbih pada-Mu…………
Kau ciptakan pepohonan tuk berzikir pada-Mu……
Dan Engkau membuat binatang-binatang bersalawat pada-Mu.
Ya Allah……
Dalam sujudku, Ku usung berbagai harapan yang kan menenangkan batin ini.
Ya Allah….. Ya Tuhanku…….
Segala rasa dan asa ku pertautkan kepada-Mu.
Ya Allah………
Kini malam-Mu telah tiba, bulan dimana Rasul-MU yang agung kau bawa
Berwisata dalam kemulyaan “ISRA MI’RAJ” ………
Dan di atas sajadah Bumi ini, di bawah mihrab langit-MU
Dengan segenap ketulusan kuserahkan kegelisahan, pemberontakan, dan rinduku pada-Mu
serta pada Rasul-Mu yang agung
Ya Allah…..Ya Tuhanku………
Walau pun suara azan dibungkam Rumah-rumah-Mu digusur…..
Aku adalah hamba-Mu…. Yang takkan berhenti menyembah-Mu.
:Inna Shalaati wa nusuki wa mahyaaya wa mamaati lillahi rabbil ‘alamin……..
Aku ini adalah hamba-Mu yang takkan pernah lupa menyembah-Mu
: Sesungguhnya shalatku dan ibadahku hidupku dan matiku hanyalah bagi Allah Tuhan sekalian alam.
Ya Allah……Ya Tuhanku……..
Kapan lagi aku masuk ke arus sungai darah-Mu Jika tidak saat ini juga?????
Laut-Mu terlalu dalam untuk ku salami, tapi kelewat mengundang jika hanya ku pandang……..
Ya Allah……….Ya Tuhanku………
Aku terlalu lelah berperang melawan nafsu dan kesia-siaan…….
Yang memburuku dan mengintai dari rongga jiwaku.
Izinkan saat ini juga, aku masuk ke pori-pori tubuh-Mu, sembunyi dalam urat nadi-Mu
Agar terhindar dari segala tembakan dan tarlepas dari segala jebakan.
Izinkan pula ku minum darah-Mu tuk menjadi darahku yang kan mewarnai detak jantungku
Baca Juga :
Demikianlah informasi yang dapat admin berikan mengenai Puisi Isra Miraj pada kesempatan kali ini. Semoga Bermanfaat.
0 Response to "Puisi Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1437 H | Puisi Isra Mi'raj Terbaru 2016"
Post a Comment